Syarat-syarat mencari ilmu
اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِسِتَّةٍ # سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ
ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍوَبُلْغَةٍ # وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
ilmu manfaat inilah yang tidak mungkin bisa di dapatkan kecuali dengan adanya 6 syarat yang harus di lengkapi para pencarinya, adapaun 6 syarat tersebut adalah :
1. Cerdas,
artinya kemampuan untuk menangkap ilmu, bukan berarti IQ harus tinggi,walaupun dalam mencari ilmu IQ yang tinggi sangat menentukan sekali, asal akalnya mampu menangkap ilmu maka berarti sudah memenuhi syarat pertama ini, berbeda dengan orang gila atau orang yang ideot yang memang akalnya sudah tidak bisa menerima ilmu maka sulitlah mereka mendapatkan ilmu manfaat, namun perlu di ingat bahwa kecerdasan adalah bukan sesuatu yang tidak bisa meningkat,kalau menurut orang-orang tua, akal kita adalah laksana pedang,semakin sering di asah dan di pergunakan maka pedang akan semakin mengkilat dan tajam,adapun bila di diamkan maka akan karatan dan tumpul,begitupula akal kita semakin sering dibuat untuk berfikir dan mengaji maka akal kita akan semakin tajam daya tangkapnya dan bila di biarkan maka tumpul tidak akan mampu menerima ilmu apapun juga.
2. Semangat,
artinya sungguh-sungguh dengan bukti ketekunan, mencari ilmu tanpa kesemangatan dan ketekunan tidak akan menghasilkan apa-apa,ilmu apalagi ilmu agama adalah sesuatu yang mulia yang tidak akan dengan mudah bisa di dapatkan,oleh karenanya banyak orang mencari ilmu tapi yang berhasil sangat sedikit di banding yang tidak berhasil,kenapa?..karena mencari ilmu itu sulit, apa yang kemarin di hafalkan belum tentu sekarang masih bisa hafal,padahal apa yang di hafal kemarin masih berhubungan dengan pelajaran hari ini, ahirnya pelajaran hari inipun berantakan karena hilangnya pelajaran kemarin,maka tanpa kesemangatan dan ketekunan sangat sulit kita mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan dalam tolabulilmi.
3. Sabar,
artinya tabah menghadapi cobaan dan ujian dalam mencari ilmu, orang yang mencari ilmu adalah orang yang mencari jalan lurus menuju penciptanya, oleh karena itu syetan sangat membenci pada mereka,apa yang di kehendaki syetan adalah agar tidak ada orang yang mencari ilmu,tidak ada orang yang akan mengajarkan pada umat bagaimana cara beribadah dan orang yang akan menasehti umat agar tidak tergelincir kemaksiatan,maka syetan sangat bernafsu sekali menggoda pelajar agar gagal dalam pelajarannya,digodanya mereka dengan suka pada lawan jenis,dengan kemelaratan,dan lain-lain .
4. Biaya,
artinya orang mengaji perlu biaya seperti juga setiap manusia hidup yang memerlukannya, tapi jangan di faham harus punya uang apalagi uang yang banyak,biaya disini hanya kebutuhan kita makan minum sandang dan papan secukupnya,pun tidak harus merupakan bekal materi, dalam sejarah kepesantrenan dari zaman sahabat nabi sampai zaman ulama terkemuka kebanyakan para santrinya adalah orang-orang yang tidak mampu,seperti Abu hurairoh sahabat Nabi seorang perawi hadist terbanyak adalah orang yang sangfat fakir,imam syafi’i adalah seorang yatim yang papa, dan banyak lagi kasus contohnya,biaya disini bisa dengan mencari sambil khidmah atau bekerja yang tidak mengganggu belajar,
5. Petunjuk ustadz,
artinya orang mengaji harus digurukan tidak boleh dengan belajar sendiri,ilmu agama adalah warisan para nabi bukan barang hilang yang bisa di cari di kitab-kitab, dalam sebuah makalah [ saya tidak tahu apakah ini hadis atau sekedar kata-kata ulama] barang siapa belajar tanpa guru maka gurunya adalah syetan, dan ada pula makalah لقال من قال بماشاء السند لولا andai tidak ada sanad [pertalian murid dan guru] maka akan berkata orang yang berkata[tentang agama] sekehendak hatinya. Kita bisa melihat sejarah penurunan wahyu dan penyampaiannya kepada para sahabat,betapa Nabi setiap bulan puasa menyimakkan Al-Qur’an kepada jibril dan sebaliknya, kemudian Nabi menyampaikan kepada para sahabat,sahabat menyampaikan kepada para tabi’in, lalu para tabi’in menyampaikan pada tabi’i at-tabi’in dan seterusnya kepada ulama salaf,lalu ulama kholaf, lalu ulama mutaqoddimin lalu ulama muta’akhirin dan seterusnya sampai pada umat sekarang ini, jadi ilmu yang kita terima sekarang ini adalah ilmu yang bersambung sampai Nabi dan sampai kepada Allah subhanahu wa ta’ala, jadi sangat jelas sekali bahwa orang yang belajar harus lewat bimbingan seorang guru,guru yang bisa menunjukkan apa yang dikehendaki oleh sebuah pernyataan dalam sebuah ayat atau hadis atau ibarat kitab salaf, karena tidak semua yang tersurat mencerminkan apa yang tersirat dalam pernyatan,
6. Lama,
artinya orang belajar perlu waktu yang lama,lama disini bukan berarti tanpa target,sebab orang belajar harus punya target,tanpa target akan hampa dan malaslah kita belajar,
Setiap orang tua berharap agar anak-anak mereka menjadi
anak yang shalih, mereka memohon kepada Alloh dan berusaha semampu mereka untuk
mewujudkan harapan mereka. Hal ini memang sudah selayaknya demikian, karena
pada hakekatnya jika orang tua diberi berbagai kesenangan namun diuji dengan
anak-anak yang durhaka sudah pasti semua kesenangan itu menjadi tidak bernilai.
Sebaliknya jika mereka diberi anak yang shalih tentunya mereka akan merasakan
kebahagiaan.
Anak adalah investasi abadi, memberikan pendidikan
terbaik bagi mereka adalah sebuah keharusan karena tiada persembahan yang lebih
utama yang diberikan orang tua kepada
anaknya selain dari pendidikan yang baik. Menyadari peran penting ini serta
dalam rangka mendukung para orang tua untuk mewujudkan harapan mereka
menjadikan anak-anak yang shalih PONDOK
PESANTREN TRI BHAKTI
AL FALAH berkomitmen mengembangkan lembaga pendidikan terbaik.
Dengan harapan melahirkan generasi baru yang berakhlakul karimah, cerdas,
mandiri, terampil, sesuai dengan ajaran Al Qur’an,
Hadis, Ijma’ dan Qiyas (Ahlussunnah Wal Jama’ah)
Pondok Pesantren Tri Bhakti Al Falah
didirikan pada 17 Maret 2002 oleh KH.Syukri Hadi
dan diasuh oleh menantu beliau KY. Syahrul
Munir, S.H.I Bin KH. Ahmad Sanusi (Alm) atau lebih akrab
disapa Gus Munir. Beliau adalah cucu
dari Ulama’ sepuh Lampung yang berasal dari Kediri Jawa Timur yaitu KH. Raden
Rahmad Joyo Ulomo (Alm) pendiri PP.Tri Bhakti At Taqwa Rama Puja Kec. Raman
Utara Lampung Timur sekaligus mursyid Thoriqoh Qodiriyah Wanaqsabandiyah
Lampung.
Memakai nama Tri Bhakti Al Falah yaitu dari penggabungan nama Tri Bhakti (Lirboyo Kediri) yang dulunya Mbah Joyo merupakan santri Pesantren Lirboyo Kediri dan nama Al Falah yaitu mengambil dari pesantren terkemuka Al Falah Ploso Mojo Kediri Jawa Timur karena Gus Munir dulunya merupakan santri PP.Al Falah Ploso Mojo Kediri.
Memadukan dua nama pesantren terkemuka tersbut diharapkan berkah para ulama' pendiri pesantren terbut dapat mengalir di PP.Tri Bhakti Al Falah Yukum Jaya, Terbangi Besar Kab, Lampung Tengah
Berdirinya PP.Tri Bhakti Al Falah yaitu untuk
melanjutkan tongkat estafet perjuangan
para Ulama’ untuk mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah melalui
lembaga pendidikan Islam yang membimbing para tholabul ilmi untuk menjadi insan
yang berilmu dan berakhlak
Langganan:
Postingan (Atom)